RESUME | MATERI Perencanaan Perangkat Lunak (Software) | Kelompok 4

A. Pemahaman terhadap Proyek Perangkat Lunak
Proyek Software adalah manajemen proyek yang berfokus hanya pada membuat dan mengupdate software. Sifat manajemen proyek haruslah seperti berikut ini:
    1. Menyelesaikan masalah,
    2. Mengerjakan sesuatu hingga selesai,
    3. Memiliki batas waktu mulai dan selesainya,
    4. Membutuhkan resource/sumber daya dan waktu,
    5. Bagi beberapa orang merupakan kesempatan/opportunity dan menarik.

    Tahapan proyek:
      1. Initiating: proyek sedang dalam proses untuk dipilih/disetujui, disponsori, didanai, dan diluncurkan.
      2. Planning: perencanaan adalah proses yang berulang (perhatikan gambar). Perencanaan pada dasarnya menggambarkan proses bagaimana proyek akan dilaksanakan hingga selesai.
      3. Executing: setelah proyek direncanakan, tim proyek memulai pekerjaannya.
      4. Controlling:     selama tim       proyek             mengerjakan    tugasnya,         project manager mengontrolnya.
      5. Closing: setelah proyek diselesaikan project manager akan menutup proyek software. Banyak proyek gagal di awal, bukan di akhir. Artinya, persiapan adalah bagian yang sangat penting bagi proyek software. Persiapan diwujudkan dalam bentuk perencanaan proyek. Tulisan ini menjelaskan point kedua yaitu Planning.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkiraan biaya Beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap perkiraan biaya pembuatan perangkat lunak yaitu:
  1. Sulit untuk menentukan perkiraan biaya secara akurat selama fase perencanaan pengembangan S/W karena terlalu banyaknya faktor yang tidak diketahui pada saat itu.
  2. Perkiraan awal disiapkan selama fase perencanaan dan dikemukakan pada saat presentasi kelayakan proyek. Perbaikan dikemukakan pada saat presentasi persya-ratan S/W, dan perkiraan akhir dikemukakan pada saat presentasi perancangan awal.
  3. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi biaya perangkat lunak : (a) kemampuan programmer, (b) kompleksitas produk, (c) ukuran produk, (d) waktu yang tersedia, (e) keandalan yang diperlukan, (f) tingkat teknologi.

C. Perencanaan Proyek Perangkat Lunak
Perencanaan proyek rekayasa perangkat lunak membahas berbagai tindakan atau pekerjaan yang perlu dilakukan oleh semua yang terlibat di dalam proyek, termasuk dokumen-dokumen yang sebaiknya dibuat. Dokumen Perencanaan Proyek Rekayasa Perangkat Lunak akan terdiri atas sub-sub dokumen yang meliputi Vision and Scope, Statement of Work, Resource List, Work Breakdown Structure, Project Schedule dan Risk Plan.
  1. Vision and Scope
Dokumen ini adalah hasil kerja pertama dari seorang project manager. Berikutnya dokumen ini akan menjadi tool utama bagi project manager untuk acuan bagi dokumendokumen dan proses-proses berikutnya. Dokumen Vision and Scope yang baik dapat mencegah terjadinya masalah-masalah yang dapat memakan biaya yang besar. Dengan menunjukkan dokumen ini, baik kepada stakeholder maupun anggota tim proyek, diharapkan pemahaman yang sama tentang proyek yang sedang berjalan dapat diraih.
  1. Individual Preparation
Setelah kicoff meeting tiap anggota berusaha mengestimasi tiap-tiap pekerjaan di dalam WBS secara mandiri. Tahapan ini disebut sebagai Individual Preparation. Sebelumnya, moderator mencatat semua asumsi dan WBS kemudian membagikannya kepada semua anggota tim. Format berikut ini bisa dijadikan acuan untuk mendokumentasikan Individual Preparation.
  1. Estimation Session
Pada rapat ini, anggota tim bersama-sama merevisi estimasi-estimasiyang telah dibuat hingga menemukan kata sepakat. Dokumen berikut dapat dijadikan acuan sebagai contoh untuk membuat dokumentasi selama Estimation Session. Kepada setiap anggota tim akan dibagikan dokumen semacam ini (yang kosong) untuk kemudian direvisi selama jalannya Estimation Session.
  1.  Resource List
Resource list adalah daftar resource (sumber daya) yang digunakan selama proyek berlangsung. Daftar ini berisi apa saja yang dibutuhkan berdasarkan jadwal proyek dengan mencantumkan deskripsi resource tersebut serta limit ketersediaan resource tersebut. Daftar semacam ini umumnya dapat dibuat menggunakan software manajemen proyek. Tetapi bisa juga dibuat dengan worksheet atau word processor.
  1. Work Breakdown Structure
Work Breakdown Structure, disingkat WBS, berisi daftar pekerjaan yang jika diselesaikan akan menghasilkan work product. WBS menyebutkan:
  • Apa saja pekerjaan yang akan dilakukan,
  • Tipe-tipe resource yang dibutuhkan untuk bekerja,
  • Estimasi tiap elemen pekerjaan,
  • Identifikasi lokasi penyimpanan.
  1. Project Schedule
Project Schedule atau jadwal proyek dibuat oleh project manager untuk mengatur manusia di dalam proyek dan menunjukkan kepada organisasi bagaimana pekerjaan (proyek) akan dilaksanakan. Ini adalah alat untuk memantau (bagi project manager) apakah proyek dan tim masih terkendali atau tidak.
Project schedule berbentuk kalender yang dihubungkan dengan pekerjaan yang harus dikerjakan dan daftar resource yang dibutuhkan. Sebelum jadwal dibuat, WBS harus terlebih dahulu ada, jika tidak maka jadwal tersebut akan terkesan mengada-ada. Untuk membuat project schedule, ada beberapa software yang bisa dijadikan pilihan. Pilihan software yang gratis dan open source antara lain: Open Workbench, dotProject, netOffice dan Tutos.
  1. Risk Plan
Risk plan adalah daftar resiko/masalah yang mungkin terjadi selama proyek berlangsung dan bagaimana menangani terjadinya resiko tersebut. Bagaimanapun juga ketidakpastian adalah musuh semua rencana, termasuk rencana proyek. Terkadang ada saja waktu-waktu yang tidak menyenangkan bagi proyek, banyak kesulitan terjadi misalnya suatu resource tiba-tiba tidak tersedia. Oleh karenanya risk plan adalah persiapan terbaik menghadapi ketidakpastian.

Itulah tadi Resume dari materi "Perencanaan Proyek Perangkat Lunak Part 2" yang dibuat oleh  Kelompok 4 yang di isi oleh:
1. Dadang (Manager Proyek)
2. PUTU ROBI SANJAYA (Ahli IT)
3. Tahta Resky Origma (Staf Ahli 1)
4. Muh. Azhar (Staf Ahli 2)
5. ASRI S. (Marketing)