Makalah "Materi Pidato" Oleh Klompok VII PTIK-02 /2013 Univ. Negeri Makassar



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang

     Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekedar “ngoceh”, tetapi berbicara yang menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan seni berbicara yang disebul retorika atau seringkali disama-istilahkan dengan pidato.

      Di kalangan pelajar, pidato menjadi salah satu materi yang wajib dipelajari karena menjadi salah satu bagian materi yang diujiankan dalam kategori pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu melengkapi teks pidato.

      Setiap hal yang khusus berawal dari sesuatu yang umum, begitu pula dalam kaidah melengkapi teks pidato ini, siswa semestinya terlebih dahulu mengetahui garis besar pengenalan tentang pidato agar mempermudah dan memperluas wawasan siswa dalam menjawab tantangan baik kualitas komunikasi dalam kehidupan sehari-hari maupun kuantitas (baca: ujian). 

B.   Tujuan

1.       Agar dapat mengetahui pengertian berpidato
2.       Agar dapat mengetahui bagaimana cara berpidato yang baik dan benar






BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Pidato

Pidato ialah suatu ucapan dengan memperhatikan susunan kata yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato didefinisikan sebagai (1) Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; (2) Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak ramai.

Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya. Pada dasarnya, pidato juga berarti kegiatan mengungkapkan ulasan pikiran dalam bentuk lisan di depan khalayak ramai.

Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan.


B.      Tujuan Pidato

   Pidato pada umumnya mempunyai tujuan sebagai berikut:
·           Memberikan informasi kepada pendengar, yaitu menyampaikan suatu pemahaman   berupa informasi kepada pendengar.
·           Persuasif/mengajak, yaitu memengaruhi pendengar agar mengikuti saran atau propaganda yang diungkapkan oleh pelaku pidato.
·           Hiburan atau rekreasi, yaitu membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga pidato yang disampaikan akan memuaskan.

Dengan mengetahui beberapa tujuan pidato di atas  maka seseorang dapat dengan jelas mengambil sikap dalam berpidato sehingga nantinya akan berdampak pada keberhasilan atau kegagalan dari pidato yang disampaikan.


C.       Jenis-jenis Pidato

·       Pidato Pembukaan
Berupa pidato singkat yang biasa dibawakan oleh pembawa acara atau mc (master of   ceremony).


·       Pidato Pengarahan
Pidato yang disampaikan untuk mengarahkan suatu acara yang akan/sedang dilaksanakan.

·       Pidato Sambutan
Pidato yang disampaikan pada suatu kegiatan atau acara tertentu dan dapat dilaksanakan oleh beberapa orang secara bergantian dengan jenjang waktu tertentu.

·       Pidato Peresmian
Pidato yang biasa dilaksanakan oleh seseorang yang berpengaruh ketika akan meresmikan sesuatu.

·       Pidato Laporan
Pidato yang isinya bertujuan untuk melaporkan hasil dari suatu tugas atau kegiatan.

·       Pidato Pertanggungjawaban
Pidato yang berisi tentang pernyataan suatu petanggungjawaban terhadap kegiatan tertentu.

D.      Metode Berpidato

·         Impromptu
Pidato yang dilakukan secara serta-merta dan tanpa persiapan terlebih dahulu. Misalkan seseorang yang menghadiri suatu acara tertentu dan tiba-tiba tanpa sepengetahuannya dipersilahkan untuk menyampaikan pidato, maka yang demikian disebut berpidato dengan metode impromptu.

·         Memoriter
Pidato Yang ditulis dalam bentuk naskah dan kemudian dihafalkan kata demi kata. Metode ini sering digunakan dalam suatu perlombaan pidato yang memiliki tema tertentu. metode ini dianggap kurang efektif karena dapat mengurangi nilai komunikasi si pelaku pidato terhadap pendengar karena kemungkinan besar “si penceramah” berupaya mengingat-ngingat isi pidato yang ingin disampaikan.

·         Naskah
Yaitu metode berpidato menggunakan naskah. Disini tidak dikenal istilah menyampaikan pidato, namun membacakan pidato karena pembicara akan menyampaikan pidato dari awal sampai akhir. Metode ini sangat perlu dilakukan jika isi pidato yang disampaikan harus benar-benar akurat dan tidak boleh terdapat kesalahan, misalkan seseorang yang ingin menyampaikan tentang isi laporan keuangan suatu kegiatan, maka dalam hal ini laporan perlu dibacakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
·         Ekstemporan
Metode berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan garis besar konsep pidato yang akan disampaikan (outline) dan pokok penunjang pembahasan (supporting point). Jenis pidato ini adalah jenis pidato yang paling baik dan sering dilakukan oleh pembicara yang telah mahir dan berpengalaman.

E.       Kerangka Susunan Pidato

·         Pembukaan
      Berisi salam pembuka dan ucapan penghormatan kepada institusi tertentu.
·         Pendahuluan
             Berisi sedikit penyataan tentang ulasan yang ingin disampaikan.
·         Isi
             Materi pidato secara sistematis, maksud, tujuan, sasaran, langkah, dll.
·         Penutup
             Berisi Kesimpulan, harapan, pesan dan salam penutup dari pidato yang disampaikan.


F.    Kriteria Pidato Yang Baik
Pidato yang baik ditandai oleh beberapa criteria. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut,
1.      Isinya seuai dengan kegiatan yang sedng berlangsung
2.      Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar
3.      Isinya tidak menimbulkan pertentangan sara
4.      Isinya jelas
5.      Isinya benar dan objektif
6.      Bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya
7.      Disampaikan secara santun,rendah hati,dan bersahabat

G.   Tata Tertib dan Etika Berpidato

Tata cara berpidato merujuk pada langkah-langkah dan urutan untuk memulai, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Sementara itu, etika berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan yang perlu diperhatikan dan dijunjung ketika seseorang berpidato. Langkah-langkah dan urutan berpidato secara umum diawali dari pembukaan, sajian isi dan penutup. Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam suatu acara. Selanjutnya, sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok yang akan disampaikan dalam pidato. Sebagai hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu dirinci sesuai dengan waktu yang disediakan. Bagaimana halnya dengan penutup? Penutup pidato berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam sajian isi, harapan , dan ucapan terima kasih (sekali lagi) atas partisipasi semua pihak dalam acara yang sedang berlangsung.

H.    Tata Krama Berpidato
1.      Jika berpidato dihadapan umum, hendaknya memperhatikan tiga hal berikut ini :
a.      Berpakaian dengan rapi dan bersih, tetapi tidak bergaya pamer dengan memakai perhiasan atau pakaian yang berlebihan.
b.      Menggunakan kata-kata sopan dan jangan memperlihatkan keangkuhan, kesombongan, atau kepongahan, tetapi dengan rendah hati.
c.       Jika pidato panjang, agar tidak membosankan pendengar hendaknya diselingi humor, namun humor itu harus sopan.
2.      Jika berpidato di hadapan wanita atau sebagian besar wanita dan yang berpidato pria, perhatikanlah kata-kata yang digunakan, hendaknya jangan sampai menyinggung perasaan.
3.      Bila berpidato di hadapan orang-orang terkemuka, hendaknya mempersiapkan diri dengan sempurna; dengan demikian keyakinan kita akan tumbuh; selain itu kita tidak perlu merasa rendah diri.  
4.      Jika berpidato di hadapan sesame golongan, kita  harus terbuka dan terus terang dan dapat agak santai, namun jangan melupakan tata karma.
5.      Jika yang mendengarkan pidato kita itu pelajar atau mahasiswa, kita harus mampu meyakinkan mereka dengan argumentasi yang logis.
6.      Jika berpidato di hadapan pemeluk suatu agama, kita harus menjaga jangan sampai ada satu ucapan pun yang menyinggung martabat suatu agama.
7.      Jika yang mendengarkan pidato kita itu masyarakat desa, gunakanlah kata-tkata atau kalimat yang sederhana sehingga pidato kita itu mudah dimengerti.

I.      Sistematika berpidato
a.         Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin;
b.         Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam bentuk ucapan terima kasih, atau ungkapan kegembiraan atau rasa syukur;
c.          Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dengan ggaya bahasa yang menarik;
d.         Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh pendengar;
e.         Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk melaksanakan isi pidato; dan
f.           Menyampaikan salam penutup.
BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan

·        Pidato ialah suatu ucapan dengan memperhatikan susunan kata yang baik untuk          disampaikan kepada orang banyak.
·       Pidato umumnya bertujuan memberikan informasi, mengajak dan memberi hiburan   kepada pendengar.
·     Jenis Pidato terdiri dari 6 macam, yaitu : pidato pembukaan, pidato pengarahan, pidato sambutan, pidato peresmian, pidato laporan dan pidato pertanggungjawaban.
·       Metode berpidato terbagi 4, yakni : impromptu, memoriter, naskah, dan ekstemporan
·       Menyusun pidato terdiri dari 4 kerangka yaitu: pembukaan, pendahuluan, isi dan penutup.
.    Pidato yang baik ditandai oleh beberapa criteria. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut,
isinya seuai dengan kegiatan yang sedng berlangsung, isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar, isinya tidak menimbulkan pertentangan sara, isinya jelas, isinya benar dan objektif, bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, disampaikan secara santun,rendah hati,dan bersahabat.
. Sistematika berpidato: Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin; menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam bentuk ucapan terima kasih, atau ungkapan kegembiraan atau rasa syukur; menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dengan ggaya bahasa yang menarik; menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh pendengar; menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk melaksanakan isi pidato; dan menyampaikan salam penutup.

B.    Saran
Setiap siswa seharusnya bisa memahami pemahaman tentang pidato dengan baik. Karena penerapan ilmu berpidato sangat berguna dalam mengasah kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi siswa.
Dalam menjawab soal tentang pidato terutama yang berkaitan dengan melengkapi teks pidato, siswa seharusnya lebih memperhatikan kerangka susunan pidato dengan baik, sehingga hal itu dapat mempermudah siswa untuk menganalisis jawaban yang sesuai untuk melengkapi kerangka pidato tersebut.


KATA PENGANTAR


     Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ PIDATO” ini.

     Shalawat dan salam ke pangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

     Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman tercinta yang ikut membantu dan telah rela bekerja keras agar makalah sederhana ini dapat selesai.

     Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.







                                                                                   
Makassar, 16 Desember 2013