"Meskipun Anaknya tukang becak, Aku tetap bisa dapat Beasiswa" | CISARUA - Kesempatan untuk menata masa depan lebih baik bisa dialami oleh semua pihak. Termasuk bagi seorang anak tukang becak asal Malang, M Sohki. Dilahirkan pada 17 April 1994, Sokhi terbiasa hidup sederhana. Ayahnya adalah pengayuh becak dan ibunya tidak bekerja.
Meski begitu Sokhi tidak pernah menyerah, khususnya untuk pendidikannya. Berbekal dari semangatnya, dia mengikuti seleksi yang diadakan Putera Sampoerna Foundation. Dia lolos sebagai salah satu penerima bantuan pendidikan penuh dari PSF dari 2.600 calon penerima beasiswa.
Setelah lulus dari SDF Malang, Sohki diterima di Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI). Hebatnya Sokhi bisa masuk di UI lewat jalur undangan. Saat ditemui Okezone, dia mengatakan yang ada nilai yang paling tertanam didirinya yang diberikan PSD.
"Giving back to community, jadi dari awal objek dari PSD adalah tidak hanya berguna bagi diri sendiri tetapi bisa berguna bagi komunitas," ucapnya, di Cisarua, Jumat (29/11/2013).
Sokhi berharap saat lulus nanti tidak bercita-cita menjadi pengacara terkenal atau apapun yang bergelimang materi di kota besar. Dia mengatakan saat lulus nanti dia memilih untuk kembali ke Pasuran tanah kelahirannya untuk membangun kota kecil itu.
sumber:
Andreas Gerry Tuwo - Okezone
Meski begitu Sokhi tidak pernah menyerah, khususnya untuk pendidikannya. Berbekal dari semangatnya, dia mengikuti seleksi yang diadakan Putera Sampoerna Foundation. Dia lolos sebagai salah satu penerima bantuan pendidikan penuh dari PSF dari 2.600 calon penerima beasiswa.
Setelah lulus dari SDF Malang, Sohki diterima di Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI). Hebatnya Sokhi bisa masuk di UI lewat jalur undangan. Saat ditemui Okezone, dia mengatakan yang ada nilai yang paling tertanam didirinya yang diberikan PSD.
"Giving back to community, jadi dari awal objek dari PSD adalah tidak hanya berguna bagi diri sendiri tetapi bisa berguna bagi komunitas," ucapnya, di Cisarua, Jumat (29/11/2013).
Sokhi berharap saat lulus nanti tidak bercita-cita menjadi pengacara terkenal atau apapun yang bergelimang materi di kota besar. Dia mengatakan saat lulus nanti dia memilih untuk kembali ke Pasuran tanah kelahirannya untuk membangun kota kecil itu.
sumber:
Andreas Gerry Tuwo - Okezone